Samudera Pengetahuan Islami

Hanya Ridho Ilahi Harapan Manusia

  • Boleh mengcopy tulisan saya, tapi harus tetap mencantumkan sumbernya. Syukron

  • Bunga Rampai

  • Almakmun Readers blog

    • 108,646 hits
  • new release

  • Menghitung Hari

    May 2024
    M T W T F S S
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Archive for the ‘renungan’ Category

Menjemput Kematian

Posted by almakmun on 10/04/2012

الحمد لله الواحد الأحد. الفرد الصمد. الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد. وأشهد ان لا اله إلا الله وحده لا شريك له شهادة تكون سبب النعيم المؤبد. وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله النبي المفضل المشرف المؤيد. اللهم صل على سيدنا محمد صلى الله عليه وعلى اله واصحابه ما ركع راكع وسجد. وسلم تسليما كثيرا.

أما بعد: فيا أيها الحاضرون. اتقوا الله تعالى في الضرات والمسرات. اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون. قال الله تعالى في كتابه الكريم: هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَى أَجَلًا وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ وقال ايضا قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Hadirin sidang Jumu’ah rahimakumullah, marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt., baik dalam keadaan senang, luang, susah ataupun dalam keadaan sempit. Sebab takwa merupakan manifestasi ketaatan seorang hamba kepada Allah.

Sidang Jumu’ah yang dimulyakan Allah, dalam kesempatan kali ini kami akan sedikit mengemukakan tentang seputar kematian.

Jama’ah jumu’ah rahimakumullah, Manusia sering menyaksikan kematian sese-orang. Namun ketika ditanya tentang apa itu mati? mereka hanya menjawab berpisahnya ruh dengan jasmani, sehingga jasad manusia terbujur kaku. Kemudian jika didesak dengan pertanyaan lebih lanjut mereka hanya menjawab kematian adalah misterius problem (masalah yang tidak dapat di-ungkapkan).

Akan tetapi Allah menjelaskan bahwa mati adalah ditahannya nyawa seseorang oleh Allah sampai hari dibangkitkan dari kuburnya. Oleh karena itu, Allah memberikan perumpamaan mati dengan tidur sebagaimana dijelaskan dalam surah al-Zumar: 42 :

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Sidang jumuah yg dirahmati Allah, Menarik untuk kita renungkan kalimat akhir ayat di atas setelah memberikan perumpamaan mati dengan tidur, kemudian dilanjutkan dengan pernyataan “yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang befikir”. Jika kita menggunakan akal untuk berfikir tentang kematian, maka sesungguhnya kematian bukanlah akhir dari kehidupan manusia, karena  nyawa seseorang setelah kematian masih ada di sisi Allah dan akan melanjutkan episode (bagian) kehidupan di alam lain yaitu alam barzakh (alam yang terdapat sekat antara alam dunia dengan alam akhirat). Oleh karena itu, Allah menggambarkan keadaan orang-orang yang mengingkari ajaran Islam setelah kematian datang, mereka memohon agar diberi kesempatan untuk hidup di dunia  kembali untuk melakukan amal saleh, namun Allah menjawabnya bahwa hal tersebut adalah perkataan yang sia-sia karena dihadapan mereka ada sekat (pemisah) antara kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat. Hal tersebut berdasarkan surah al-Mukminun: 99- 100 :

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ. لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.

Karenanya jika waktu kematian menjemput seseorang, maka tidak dapat ditunda. Hal tersebut berdasarkan surat Yunus: 49:

قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfa`atan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah.” Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan (nya).

Apabila waktu kematian setiap orang telah ditentukan, maka kematian akan menjemputnya meskipun berada dalam benteng yang tinggi dan kokoh sekalipun. Hal tersebut berdasarkan surat al-Nisa’:78 :

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

(Di mana saja kamu berada, kematian akan menda-tangimu, meskipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.

Jamaah jumuah rahimakumullah, Jika kematian adalah sesuatu yang pasti, bagaimana selanjutnya sikap malaikat pencabut nyawa?

Malaikat pencabut nyawa akan berlaku lemah lembut atau berlaku kasar tergantung pada seseorang yang menghadapi detik-detik menjelang kematiannya. Malaikat pencabut nyawa akan berlaku kasar kepada orang-orang yang mati dalam kekafiran didahului dengan pemukulan wajah dan punggungnya sambil berkata rasakan siksa api neraka yang membakar (al-Anfal: 50). Sedang kepada orang-orang yang meremehkan dan mendustakan petunjuk Allah, malaikat memukulnya agar mengeluarkan nyawanya sendiri sambil berkata rasakan siksa yang menghinakanmu (surat al-An’am: 93). Selain itu, mereka ditantang oleh malaikat untuk menghadirkan berhala yang disembahnya sebagai penolongnya, namun mereka tidak mampu menghadirkannya, bahkan mereka mengakui kekafirannya dihadapan malaikat pencabut nyawa (al-A’raf : 37).

Sedangkan kepada orang-orang yang melaksanakan petunjuk Allah dan RasulNya (muttaqin), malaikat pencabut nyawa berlaku lemah lembut sambil berkata kepada mereka : salam sejahtera bagimu dan lihatlah pemandangan surga yang akan kamu masuki (al-Nahl: 32) :

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengata-kan (kepada mereka): “Salaamun `alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.

Sidang jumuah yang dirahmati Allah, Jika kematian setiap orang tidak diketahui kapan datangnya, meskipun pasti datang, maka mempersiapkan kematian dengan memperhatikan hal-hal yang harus dipersiapkan adalah suatu keharusan. Paling tidak ada enam hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan, yaitu : Pertama,  tidak membiarkan kehidupan duniawi melupakan dari mengikuti petunjuk Allah dan RasulNya, karena sering kesenangan duniawi menipu manusia (Ali-Imran: 185). Kedua, tetap menyakini kerasulan Nabi Muhammad SAW dan mengikuti petunjuknya meskipun tidak dapat disaksikan lagi saat ini (Ali Imran: 144). Ketiga, berwasiat kepada anak cucu agar tetap menjadi seorang muslim sampai kematian datang (al-Baqarah: 132). Keempat, bertaubat dari pelanggaran yang pernah dilakukan sebelum detik-detik kematian tiba, karena jika detik kematian telah tiba, maka pintu tobat telah ditutup (al-Nisa’: 18). Kelima, bagi orang yang memiliki banyak harta hendaknya  berwasiat kepada kedua orang tuanya dan kerabatnya sesuai dengan ketentuan Allah sebelum kematiannya tiba (al-Baqarah:180).

Semoga kita semua menjemput kematian dalam keadaan selamat doa (rabbana afrigh alaina shabran wa tawaffana muslimin)

بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني وإياكم با لايات والذكر الحكيم, وجعلنا وإياكم من المصلين وأد خلنا وإياكم من المتقين . وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين.

Posted in renungan | Tagged: , | Leave a Comment »

Doa Memohon Diberi Keturunan

Posted by almakmun on 22/08/2011

Anak adalah titipan dan amanah dari Allah, sehingga menjaga dan merawat serta mendidiknya dengan sebaik mungkin adalah kewajiban setiap orang tua. nah bagi mereka yang belum memiliki anak, berusaha dan berikhtiar semaksimal mungkin serta berdoa sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur’an:

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a”. (Qs. Ali Imran: 38)

رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. (Qs. Al-Anbiya’: 89)

Posted in renungan | Tagged: , , | Leave a Comment »

Doa Meminta Perlindungan Dari Siksa Kubur, dan Siksa Neraka

Posted by almakmun on 22/08/2011

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

”Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari penderitaan hidup dan penderitaan kematian serta dari tipu daya Dajjal” (Sumber: kitab shahih Muslim dalam bab al-Masajid wa al-Mawadhi’ al-Shalat, no. 924)

Doa tersebut di atas, dianjurkan oleh Rasulullah dibaca pada saat duduk pada tasyahhud akhir sebelum salam dalam shalat.

Posted in renungan | Tagged: , , , | Leave a Comment »